Pada hari Senin, 29 Juli 2019 PEBOSS bekerjasama dengan unit Pengelolaan Pengetahuan PPM Manajemen menggelar pembelajaran etika secara daring dengan narasumber Bapak Anugerah Pekerti. Kali ini yang dibahas adalah "Budaya Sebagai Pemandu Perilaku Organisasi". Web-sharing kali ini disaksikan secara online oleh 50 insan PPM Manajemen.
Dipaparkan dalam web-sharing kali ini definisi organisasi sebagai rekaan sosial/hukum yang didirikan untuk mencapai tujuan bersama dengan terjaminnya hak dan terpenuhinya kepentingan berbagai pihak. Dengan demikian suatu organisasi harus berperilaku selaras dengan pihak terkait. Untuk itu diperlukan panduan untuk perilaku bagi organisasi dalam bentuk sistem, hukum & peraturan, hubungan di dalam organisasi, misi dan visi, keyakinan dasar serta tata nilai yang dipakai.
Setiap organisasi memiliki profil panduan untuk berperilaku yang unik dan berbeda. Dari misi dan visi yang membentuk keberadaan organisasi, digabungkan dengan tata nilai yang dianut menjadikan tiap institusi berbeda satu dengan yang lain. Keunikan tersebut jika membudaya akan menjadi jati diri bagi organisasi. Sebagai contoh disampaikan PPM dikenal sebagai institusi yang berperan aktif dalam pembudayaan etika bisnis. Jati diri seperti demikian, merupakan wujud dari pelaksanaan dan pengamalan visi, misi dan tata nilai yang dipegang institusi, khususnya terkait misinya yang dirumuskan sebagai berikut:
"Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu manajemen yang unggul dan relevan berdasarkan nilai sosial budaya yang luhur dijiwai Pancasila"
serta nilai yang dianut yaitu:
"Pelopor Luhur Unggul Santun"
Sehingga didapatkan jatidiri PPM sebagai Institusi yang mengamalkan dan menyebarluaskan etika dalam berbisnis.
Tata Nilai dan Etika
Pada hakekatnya setiap insan merupakan makhluk yang bisa dipercaya, suka bekerja sama, dan dengan demikian oraganisasi bisa berdaur hidup serta lestari. Dengan demikian dari dalam dirinya berkehendak menyempurnakan diri sesuai nilai hakekatnya yang bersumber keyakinan dasar atau kepercayaan. Jenis nilai yang dihayati terbagi dalam etis, estetis, sensual dan vital. Dari jenis nilai yang ada nilai etis merupakan nilai terluhur dan terutama.
Nilai etis dapat memparipurnakan manusia sesuai hakikat kemanusiaanya. Di dalam nilai etis terdapat nilai-nilai seperti: kebenaran, kemerdekaan, keadilan, kejujuran, dan kasih. Keseluruhan nilai luhur tersebut adalah hak azasi setiap manusia untuk mendapatkannya.
Nilai etis yang menjadi keyakinan dasar harus dinyatakan kemudian diamalkan dengan kerelaan maksimal. Pada taraf organisasi pengamalan nilai etika dapat dilembagakan untuk menjadi budaya dari organisasi tersebut sedang untuk pribadi akan menjadi hati nurani setelah melalui internalisasi batin.
Budaya Organisasi
Sebagaimana individu, organisasi perlu melembagakan nilai luhur dan keyakinan dasar yang dimilikinya. Supaya nilai luhur yang dimiliki dapat membudaya di organisasi ada tahapan yang mesti dilalui. Setelah dilembagakan, dituangkan dalam AD/ART dan pedoman tindak-tanduk, selanjutnya perlu diterima dan disepakati seluruh elemen organisasi. Selanjutnya adalah pengamalan nilai luhur tersebut.
Pengamalan nilai luhur di suatu organisasi yang telah dilembagakan dan dilaksanakan melalui sistem sehingga pada gilirannya membentuk kompetensi pelaku bagi insan yang ada di dalamnya. Jika telah sampai pada kompetensi perilaku kolektif bisa dikatakan nilai luhur/etika telah menjadi budaya di organisasi. Wujud budaya organisasi berupa sesuatu yang dikatakan, diamalkan dan beberapa berupa artefak yang dapat ditinggalkan untuk generasi penerus.
Di PPM Manajemen ujud budaya dapat dikenali berupa nilai-nilai yang dipegang para karyawan yang konsisten diamalkan dan dapat dirasakan pihak internal dan eksternal. Hal-hal berikut adalah wujud pengamalan nilai-nilai luhur / etis yang membudaya di PPM Manajemen.
- Lembaga lintas agama
- Berbahasa Indonesia
- Berbisnis tanpa suap
- Kebersihan toilet
- Menolak pemberian tip
Wujud budaya tersebut merupakan hasil dari nilai-nilai budaya PPM Manajemen sebagaimana telah dilembagakan dan disistemkan di organisasi. Nilai-nilai budaya PPM Manajemen adalah:
- Keindonesiaan
- Bekerjasamaan
- Keluhuran cita-cita
- Pembelajaran
- Keunggulan
- Kesederhanaan
- Kejujuran.
Dari nilai-nilai tersebut PPM Manajemen menyarikan dalam Nilai PPM yaitu: Pelopor, Luhur, Unggul dan Santun.
Bagi insan PPM Manajemen, dalam keseharian dan bekerja, diharapkan dapat memaknai budaya PPM Manajemen. Caranya adalah melalui hal berikut: hidup dan bekerja penuh integritas, bangga menjadi bagian organisasi, dan menjalankan kehidupan lebih manusiawi. (sap)
Kommentare