
KIRK O. HANSON
Etika bisnis adalah studi tentang standar perilaku yang mempromosikan kesejahteraan manusia dalam situasi dan keputusan bisnis. kesejahteraan manusia adalah tentang perbaikan hidup, kebahagiaan dan kecukupan lainnya, kebebasan untuk menjadi apa yang diinginkan, kebebasan dari keinginan dan kebebasan, dan kebebasan untuk berbicara dan memuja. Definisi tersebut masih memiliki kekurangan seperti kepentingan generasi mendatang, kesejahteraan makhluk hidup lainnya, kualitas lingkungan, cara untuk menilai konsep abstrak (keindahan, musik, seni, dll), dan cara apapun untuk memilih di antara kepentingan orang dan kelompok yang berbeda, dan kepentingan lainnya.
Etika hadir dalam beberapa level, personal, organisasi, dan sistem. Level Personal adalah tentang bagaimana sebagai seorang individu hidup, bersikap, dan memperlakukan orang. Level Organisasi adalah tentang bagaimana perusahaan bersikap dan memperlakukan orang lain serta bertanggung jawab atas dampak yang pernah dilakukan organisasi. Level Sistem adalah bagaimana sistem ekonomi memperlakukan semua pihak yang dipengaruhi. Kita semua mempunyai peran dalam memandu etika di ketiga level tersebut.
4 strategi yang bisa digunakan yaitu Mempercayakan pada Karakter Karyawan, Kepatuhan, Anjuran/Pendidikan Etika, Tata Nilai dan Perilaku, rinciannya sebagai berikut:
Mempercayakan pada Karakter Karyawan: Dapat dikatakan adalah “do nothing” atau “do little”. Strategi ini berasumsi bahwa semua orang yang ada di organisasi merupakan individu yang beretika dan terhormat dan bergantung kepada mereka agar bisa membuat perusahaan menjadi beretika. Salah satu risikonya adalah tidak semua orang mempunyai pikiran yang sama terkait etika dan tidak semua orang beretika.
Kepatuhan (Aturan hitam atau putih): Membuat aturan secara detail terkait perilaku minimal (standarisasi) yang mencakup banyak topik serta membuat sistem denda ketika melanggar aturan tersebut. Salah satu risiko strategi ini adalah karyawan akan merasa cukup beretika ketika memenuhi aturan minimum tersebut dan tidak ada panduan untuk permasalahan etika yang sulit.
Anjuran/Pendidikan Etika: Mengedukasi karyawan untuk berperilaku etis dengan melatih karyawan untuk mengidentifikasi permasalahan etika dan menanyakan pertanyaan yang bagus terkait permasalahan etika serta mengingatkan dampak dari perilaku tidak beretika kepada perusahaan atau sekolah. Salah satu risiko yang dihadapi adalah definisi "etis" tetap tidak jelas di benak karyawan, tidak ada bantuan dalam mengidentifikasi perilaku etis yang diinginkan.
Mengelola Nilai dan Perilaku (Strategi paling efektif): Menetapkan nilai perusahaan (aspirasi) sebaik standar etika (minimal), menetapkan perilaku yang diinginkan untuk mengimplementasikan nilai, mengedukasi karyawan terkait nilai, standar minimum dan perilaku beretika, mengkomunikasikan komitmen manajemen puncak terkait nilai, menciptakan sistem yang mewujudkan nilai dan standar, dan menghargai perilaku yang konsisten dengan nilai dan perilaku beretika.
Comentarios