WILL SCOTT
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, Suatu perusahaan akan berhasil jika berlandaskan moral, manajemen dan etika bisnis yang baik. Perusahaan harus dapat mempertahankan kuaitas serta mampu memenuhi permintaan pasar yang sesuai dengan apa yang dinilai baik oleh masyarakat. Perilaku tidak etis dalam kegiatan bisnis sering juga terjadi dan beberapa perusahaan bahkan melanggar etika bisnis. Menurut survei yang dilakukan oleh Culture Fix Academy, terdapat 17,6% perusahaan tidak menerapkan etika bisnis. Adapun contoh perusahaan yang melanggar etika bisnis karena tidak memperhatikan keselamatan konsumen seperti penerbangan Boeing 737. Akibatnya harus membayar biaya santunan kepada keluarga korban yang tewas karena kecelakaan. Kemudian kasus Garuda, former CEO Garuda terbukti melakukan korupsi oleh karena itu divonis 8 tahun penjara. Dari dua kasus tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan pelanggaran etika dalam berbisnis lebih harus menanggung banyak resiko demi keuntungan sesaat seperti kehilangan kepercayaan, membayar denda, dan memperoleh sanksi secara hukum.
Perusahaan dapat menerapkan etika bisnis sebagai bagian dari budaya perusahaan dengan cara melakukan survei kepemimpinan, survei karyawan, dan definisi budaya untuk mengukur seberapa efektif etika bisnis dalam organisasi dan sebagai umpan balik.
Berikut contoh pertanyaan dalam melakukan survei suatu etika bisnis:
Apakah Anda yakin bahwa perusahaan Anda berperilaku etis?
Apakah Anda percaya bahwa kepemimpinan Anda hidup dengan apa yang mereka katakan?
Seberapa penting bagi Anda untuk bekerja di perusahaan yang beretika dan mengapa?
Apa contoh dari sesuatu yang telah dilakukan perusahaan yang menunjukkan bahwa itu adalah perusahaan yang beretika?
Berapa skor yang akan Anda berikan kepada perusahaan untuk menjadi perusahaan yang sangat beretika?
Survei juga dapat diperoleh melalui konsumen yang merupakan salah satu entitas pemangku kepentingan yang dipertimbangkan oleh perusahaan. Etika bisnis berkaitan erat dengan keadilan karena menyangkut barang dan jasa yang dipakai oleh banyak orang (konsumen). Keadilan tidak bisa muncul secara otomatis melainkan diusahakan.
Cara agar nilai-nilai etika teringat dalam benak anggota yang dipimpin yaitu, membuat desain poster yang dipajang di perusahaan mengenai nilai yang dianut, mengkomunikasikan nilai secara berulang melalui berbagai kesempatan seperti saat bonding atau rapat, memberikan pelatihan etika bisnis dan kepemimpinan, dan membuat video yang berhubungan dengan etika lalu disimak oleh seluruh karyawan. Visual dan suasana menyenangkan perlu dibangun selama melatih karyawan untuk lebih memahami etika bisnis sebab otak manusia lebih mudah mengingat dengan gambar dan diiringi emosional yang dibentuk agar merasa memiliki terhadap nilai-nilai perusahaan.
Dalam melakukan internalisasi etika bisnis, perusahaan dapat memecat atau tidak mempekerjakan karyawan yang memiliki moral dan etika yang rendah. Untuk mengetahui calon atau karyawan tetap mempunyai etika yang baik yakni, melalui serangkaian tes dan diukur kemampuannya, misalnya saat wawancara spesifik dan sebagainya. Selain daripada itu, perusahaan dapat mengapresiasi karyawan yang memiliki moral yang tinggi dan patuh pada etika bisnis dengan memberikan reward point atau diumumkan. Karyawan perlu merasa bangga atas pencapaiannya. Dengan cara tersebut akan timbul awareness yang jauh lebih peka dan adanya budaya saling mengingatkan jika pelanggaran terjadi.
Коментарі