AMIEN SUNARYADI, AK, M.P.A, C.I.S.A
BASUKI TJAHAJA PURNAMA
Penyimpangan secara etis pada praktek bisnis sering terjadi disebabkan oleh motivasi yang pada ujungnya bermuara pada kepentingan financial. Kepentingan ini biasanya merugikan perusahaan. Tingkat penyimpangan sendiri mempunyai beberapa level mulai dari level ringan yaitu penyimpangan terhadap nilai-nilai yang telah disepakati, level menengah berupa penyimpangan terhadap aturan perusahaan atau asosiasi perusahaan, dan level yang paling tinggi adalah penyimpangan terhadap hukum. Penyimpangan yang paling umum terjadi adalah kasus suap.
Amien menyampaikan bahwa perusahaan perlu mengimplementasikan strategi untuk menghadapi suap dengan penerapan prinsip-prinsip 4 NO’s yaitu: No Bribery, No Kickback, No Gift dan No Luxurious Hospitality. Terdapat dua Langkah untuk hal ini yaitu Langkah Pencegahan dan Langkah Penindakan. Pada Langkah Pencegahan, hal pertama yang bisa dilakukan perusahaan adalah dengan memberikan pelatihan kepada semua personil perusahaan dan penjelasan kepada vendor dan rekanan untuk menaati prinsip 4 NO’s. Selain itu perusahaan juga perlu mengimplementasikan Sistem Manajemen Anti Penyuapan seperti yang tertera di SNI ISO 31001. Pada Langkah Penindakan, Perusahaan harus melakukan investigasi forensik untuk menemukan adanya suap di dalam perusahaan berdasarkan hasil audit ataupun informasi lainnya. Jika terbukti, perusahaan harus mengenakan sanksi keras kepada yang melanggar 4NO’s. Selain itu, perusahaan harus bisa memberlakukan kebijakan “right to audit” kepada vendor/rekanan yang di duga terlibat penyimpangan.
Basuki menyampaikan bahwa kepatuhan terhadap aturan yang telah dibuat perusahaan tidak cukup. Beberapa kasus seperti pemakaian kartu kredit perusahaan memungkinkan penggunanya untuk memanfaatkannya diluar kepentingan perusahaan. Perilaku yang tidak etis ini akan merugikan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan system yang membuat praktek etika harus dilakukan oleh setiap karyawan. Sistem tersebut harus dapat memastikan orang yang baik dan jujur tetap terkontrol dan orang yang berniat jahat menjadi sulit melakukan penyimpangan. Sebagai contoh dalam kasus kartu kredit diatas adalah laporan pertanggung jawaban diserahkan administrasinya kepada bawahan sehingga datanya terbuka. Jika terjadi penyimpangan, akan kelihatan oleh semua orang dan akan menjadi malu. Seorang pemimpin harus bertindak laksana showcase yang transparan sehingga bisa menjadi role model bagi anggotanya
Comments