
Tony Warsono
ETIKA BISNIS, jiwanya Pengambilan Keputusan
Satu tugas utama Pemimpin adalah mengambil keputusan; kapanpun, dimanapun, dalam kondisi apapun. Basis pertimbangan dalam pengambilan keputusan umumnya telah melewati analisa,sintesa yang memadai. Pertimbangan etika merupakan payung moral diperlukan kala organisasi memikirkan keberlangsungan usaha. Menjadi warisan untuk generasi berikutnya. Hal itu lah yang kami lakukan selaku Direksi saat mengakhiri purna
tugas di perusahaan. Segala pertimbangan di masukkan dalam analisa pengambilan keputusan agar risiko bisnis tidak membebani generasi berikutnya dan mewariskan hal-hal terbaik bagi kelangsungan hidup organisasi. Etika bisnis perusahan mengacu pada standar perilaku usaha perusahaan yang terdiri dari Etika usaha dan Etika kerja. Etika usaha berisi panduan Perusahaan berinteraksi dengan pemangku kepentingan, menjaga lingkungan lestari,sedangkan Etika kerja berisi panduan perilaku etis dan efektif untuk pimpinan , karyawan dalam menjalankan tugas.
Ketika merancang sistem remunerasi pabrik beton tahun 1983 dan berlanjut dengan merancang sistem insentif hasil lebih tahun 2005, terjadi pertimbangan siapa yang diuntungkan? Perusahaan atau karyawan?. Adakah kombinasi keduanya ? Ketika diperoleh kombinasi, Perusahaan memperoleh tambahan manfaat dan karyawan memperoleh tambahan remunerasi dengan adil. Terciptalah sistem imbal kerja yang langgeng sampai sekarang. Basis etika mempertanyakan adakah yang dirugikan?.
Produktifitas bisa naik dua kali lipat tanpa menambah infrastuktur yang berarti,alokasi bonus bisa naik 300 persen dengan rentang distribusi nya belasan kali pendapatan bisa menjadi terapan terukur bagaimana keputusan yang didasarkan pada etika, langgeng kemanfaatannya. Reward belasaan kali , punishment hanya sekali itulah keadilan yang disepakati.
SADAR DAN PEDULI: Pemimpin beretika dan berintegritas
Program kepemimpinan di WIKA( PT Wijaya Karya Persero Tbk) memperoleh perhatian khusus setelah tahun 2011 bersama PPM,menemukan kata kunci Kepemimpinan sebagai program yang dapat mengungkit kinerja organisasi. Setelah melalui riset bersama. Kelompok Studi Pancasila UGM tahun 2012 tentang Konsep Kepemimpinan berbasis kearifan lokal dibangunlah Wikasatrian.
Sebagai Pusat Pembelajaran Kepemimpinan yang berbasis kearifan lokal, Wikasatrian diresmikan pada tahun 2013. Pemimpin Indonesia perlu menyadari penting nya pijakan budaya, berperilaku arif sesuai dengan tata nilai setempat, disamping tentunya berinteraksi dengan Global.Lebih 1300 Pemimpin yang telah mengikuti program Satria di Wikasatrian, diperoleh pembelajaran bagaimana pentingnya seorang pemimpin menyadari pikirannya. Sadar ada Aku dan Pikiranku. Kesadaran ini akan sampai pada kepedulian seorang pemimpin atas organisasi, karyawan,dan interaksi dengan lingkungannya. Pemimpin atas pilihannya sendiri, Peduli bagaimana dia menjadi Teladan,menjadi orang yang diikuti, terbuka dan menyiapkan penggantinya. Integritas seorang pemimpin perlu ditunjukan melalui tindakan nyata bagaimana dia tunduk atas Peraturan, Kebijakan, Prosedur yang telah disepakati dalam organisasi. Payung Etika menjadi penting sebagai panduan moral seorang pemimpin bertindak. Salah satu bentuk etika berbasis kearifan lokal yang menjadi kata kunci pemimpin bertindak efektif yakni Gotong Royong. Kami temukan Makna Guyub (Kebersamaan) dari Riset Kepemimpinan berbasis kearifan lokal bersama Atma Jaya pada tahun 2020, sebagai suatu pengejawantahan dari Kepemimpinan fasilitatif yang merupakan salah satu inti Program Satria.
INTERNALISASI ETIKA BISNIS DIKESEHARIAN
Internalisasi etika bisnis dilakukan melalui terapan Arahan pemegang saham yang dituangkan dalam Visi, Misi, Kebijakan, Nilai nilai perusahaan, Sasaran terukur dan yang dilandasi Etika usaha dan Etika kerja. Tindakan nyata merupakan internalisasi yang paling efektif, di terapkan, dievaluasi dan diperbaiki. Mulai dari Perancangan portofolio bisnis, klusterisasi binis, proses bisnis yang dikaitkan dengan pengukuran kinerja sampai persiapan karyawan selama 6 bulan sebelum ditempatkan . Terhadap Pengurus Perusahaan barupun(Komisaris dan Direksi) diadakan pembekalan. Dalam dinamika keseharian Notulen rapat selalu di edarkan untuk memperoleh persetujuan. Sekiranya ada yang tidak sependapat , dicatat dalam Disenting opinion. Laporan pertanggung jawaban Pengurus perusahaan sampai unit terkecil didokumentasikan terkendali , termasuk semua laporan asesmen sistem manajemen Perusahaan. Etika kerja di terapkan melalui Kesepakatan kerja bersama dengan Serikat Karyawan , di pantau, di perbarui sesuai perkembangan usaha. Surat peringatan 1,2,3 sampai pemutusan hubungan kerjapun dilakukan jika terbukti karyawan melakukan pelanggaran .
Corporate Sosial Responsibility (CSR) di laksanakan disemua unit kerja dan memperoleh pembelajaran perlunya pendampingan(minimal 6 bulan)ke masyarakat agar program bisa berjalan efektif untuk kemaslahatan pemangku kepentingan. Dunia global sudah menjadikan terapan CSR sebagai salah satu tolok ukur Perusahaan yang peduli dan beretika. Laporan Sustainibility Report yang tiap tahun di buat telah diadakan ajang apresiasinya melalui Indonesia Corporate Social Responsibility Award.
PEMBANGUNAN SISTEM TERKAIT ETIKA BISNIS DI PERUSAHAAN
Pembangunan sistem dirancang sesuai dengan Visi dan Misi,Nilai nilai perusahaan dan diterapkan secara holistik antara lain: Code of Conduct Pengurus Perusahaan, Kebijakan dan Prosedur Rencana Kerja Anggaran Perusahaan jangka pendek maupun panjang,
Buku panduan Budaya Perusahaan, Sistem etika yang termaktup dalam Perjanjian Kerja bersama dengan Serikat Karyawan. Sistem Kompensasi dan Benefit, Sistem Manajemen yang terkait Konteks dan konten usaha juga merupakan terapan sistem Etika bisnis. Sebagai contoh terapan Sistem 5 R(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) yang inisiasi sejak 2003 masih diterapkan sampai sekarang dan telah dimodifikasi menjadi 3R dengan hanya 1 lembar saja sudah cukup mengukur keefektifan manajemen tata ruang.
Budaya bersih bukan saja secara fisik, juga sebagai simbol “bersihnya” manajemen. Budaya kerja di Luar Negeri, merasakan bagaimana beratnya tugas di luar negeri yang beda budaya, iklim, bisnis,etika ketika masuk suatu Negara merupakan hal hal penting yang wajib dihayati Pemimpin perusahaan.Minimal Direktur Operasi dan Direktur SDM sudah pernah masuk ke lokasi dan merekomendasikannya. Beginilah contoh Etika bisnis diterapkan mulai dari Pucuk pimpinan sampai kelini terdepan.
PERAN PEMIMPIN DALAM MEMBUDAYAKAN PRAKTIK ETIKA BISNIS
Ketika Perusahaan menetapkan kebijakan pengembangan usaha di luar negeri, terbersit pertanyaan sejauh mana Pemimpin melaksanakan program ini. Salah satu terapan Etika ketika menginisiasi pengembangan pasar, wajib pucuk pimpinan merasakan kondisi, situasi, iklim, suasana dinegara tujuan. Bagaimana tim manajemen dikirim ke tempat baru, jika tanpa didahului , diketahui oleh pucuk pimpinan kondisinya.
Praktik Etika bisnis di organisasi umumnya dituangkan dalam bentuk seperti Code of Corporate Governance, Board Manual, dan Code of Conduct. Board Manual, mengatur hubungan kerja Komisaris dan Direksi,Kebijakan, batasan investasi dan hal strategis lainnya. Dalam hubungan kerja dengan karyawan diatur, disepakati, diperbarui dalam bentuk Perjanjian Kerja Bersama(PKB). Untuk perusahaan Publik, lebih banyak lagi kegiatan yang terkait dengan Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung jawab, Independen dan Adil dilaksanakan melalui Rapat Umum Pemegang saham dan Public expose, Investor relation secara berkala. Hal ini agar terapan etika bisnis dapat di jaga keefektifannya.
Pemimpin berada di garda depan untuk memberikan contoh-panutan. Berada ditengah karyawan untuk bersama, guyub. Berada dibelakang memberikan support atas tugas tugas yang menantang, Kearifan ajaran Ki Hajar Dewantara.
UKURAN KEBERHASILAN PENERAPAN ETIKA BISNIS
DIPERUSAHAAN
Etika Usaha (Business conduct) KPKU.
Terapan Etika usaha umumnya merupakan proses yang berkesinambungan dari ditetapkannya Visi, Misi, Nilai Nilai,Sasaran Perusahaan dalam bentuk Rancangan Kerja Anggaran Perusahaan jangka pendek maupun jangka panjang sampai pengukuran pencapaian dan dampak kepada pemangku kepentingan. Sistem pengukuran yang berlaku di semua BUMN masih mengacu kepada Kriteria Kenilaian Kinerja Unggul(KPKU) yang secara lengkap mengukur apa dan bagaimana Pemimpin Perusahaan bertindak efektif dan tumbuh. Kriteria meliputi Kepemimpinan, Perancangan strategis, Fokus kepada pelanggan, Pengolahan data dan manajemen pengetahuan, Sumber daya manusia, Proses dan Hasil. Sangat lengkap untuk melihat sejauh mana Etika yang diturunkan ke Nilai-Nilai perusahaan dapat dilaksanakan dengan efektif.
Corporate Governance Perception Index(CGPI) menjadi acuan dan umpan balik sejauh mana Kebijakan,Sasaran,efektifitas sistem manajemen diterapkan sesuai dengan Etika, nilai nilai yang disepakati organisasi.CGPI tiap tahun memiliki tema tema observasi yang berbeda sesuai dengan perkembangan peluang dan tantangan dunia usaha.
Etika Kerja.
Beberapa survey dapat melihat korelasi terapan etika binis dengan kondisi dan tatangan organisasi. Employee Engagement survey dilakukan untuk memperoleh masukan hal hal yang terkait sejauh mana karyawan bangga (Say), termotivasi (Strive) dan betah (Stay). Survey ini komprehensif mengingat hasil survey bisa menyimpulkan kondisi dan temuan ketiap unit kerja secara rinci , hal hal yang terkait dengan terapan kepemimpinan apa yang efektif dan perlu diperbaiki.Sejauh mana karyawan terikat, inilah inti dari survey Engagement ini. Ada korelasi positif antara tingginya nilai Engagement dengan efektifitas kinerja organisasi.
Toxic Culture juga merupakan suatu survey yang diperuntukkan bagi ukuran sejauh mana Corporate culture yang berkorelasi erat dengan Etika Kerja diukur. Evaluasi Kesepakatan Kerja Bersama(KKB) juga merupakan ukuran bagaimana karyawan berperilaku etis dan efektif. Tiap dua tahun diadakan Evaluasi dan dapat diadakan lebih cepat jika diperlukan.
Talent pool perusahaan merupakan tolok ukur sejauh mana perusahaan menyiapkan calon pemimpinnya untuk keberlangsungan usaha. Kompensasi dan benefit Memiliki posisi yang strategis untuk mengharkatkan , bukan sekedar menghargai karyawan dalam kesehariannya.
Sistem Pemantauan dan Evaluasi Etika bisnis
Tiap tahun selalu ada perubahan dalam arahan Pemegang saham yang wajib dilaksanakan pengurus Perusahaan dalam Rencana kerja perusahaan dan memantau pencapaiannya. Sistem pemantauan terapan etika bisnis yang terutama dalam etika usaha umumnya dilakukan secara berkala dalam rapat triwulan, tengah tahun , dan tahunan. Komisaris umumnya memiliki organ untuk memantau berjalannya Corporate Governance dan di unit kerja Sekretariat Perusahan ada person in charge yang memantau Etika bisnis ini dijalankan. Laporan tahunan merupakan terapan sistem pemantauan yang sangat baik dan lengkap mengingat dalam laporan tahunan sudah mencakup semua tindakan yang dilakukan Pengurus Perusahaan dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang independen. Audit oleh BPK secara berkala dilakukan di BUMN. Beberapa tahun ini juga disajikan laporan keberlangsungan usaha,Sustainability Report yang khusus berkenaan dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan. Semua sistem manajemen yang diterapkan diaudit tiap tahun, berkenaan dengan temuan, peluang perbaikan , perubahan kebijakan, prosedur maupun instruksi kerja.
Masa depan ETIKA: DIPERCAYA
Diyakini bisnis kedepan semakin transparan, akuntabel dan adil mengingat berkembangnya teknologi informasi yang semakin cepat dan masif. Diperkirakan Etika bisnis bukan lagi ditetapkan sekedar untuk memenuhi persyaratan bisnis, namun betul betul adil. Misalnya banyaknya transaksi on line dimana konsumen dapat memilih produk dengan kualitas dan harga yang sangat terbuka.Tidak sesuai dengan yang dijanjikan, tidak terjadi transaksi. Pemilihan pemenang untuk suatu tender semakin terbuka, on line, cepat dan akuntabel. Transparansi ,keadilan , semakin tergerus menyadi syarat beretika, akan tergantikan dengan kecerdasan teknologi. Konsep dan aplikasi Etika bisnis menjadi semakin sederhana , bermuara pada Dapat dipercaya. Moto Kualitas menjual sendiri akan menjadi semakin nyata. Kualitas berarti sesuai dengan apa yang menjadi harapan konsumen.
Selesai.
Sumber sumber:
Website PT Wijaya Karya (Persero)Tbk. https://www.wika.co.id
Pedoman Etika Bisnis Perusahan-Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).www.knkg-indonesia .org
The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)-Corporate Governance Perception Index.
Buku Perjalanan Wikasatrian 2019.
*)Pamong Utama Wikasatrian sejak 2013 sampai sekarang.
Opmerkingen