
Dalam diskusi di forum Pojok Pintar Manajemen seri 3 tahun 2024, yang diadakan secara daring pada hari Rabu, 22 Mei 2024, hadir sebagai narasumber Anti Deisnasari selaku Compliance Director Seabank Indonesia. Kegiatan ini diikuti pula praktisi dan pemerhati manajemen yang mengikuti komunitas sosial media ppm-manajemen.
Industri perbankan di Indonesia telah berada dalam kondisi yang menjanjikan seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil serta adanya dinamika yang positif dalam sektor keuangan, baik yang berskala nasional maupun bank yang merupakan cabang dari lembaga keuangan internasional, memiliki peran penting dalam mendukung aktivitas ekonomi di Indonesia serta dalam memberikan layanan keuangan yang terus berkembang kepada masyarakat.
Namun demikian, di tengah kemajuan ekonomi ini, isu mengenai penjagaan privasi data nasabah menjadi isu krusial yang harus terus diperhatikan. Di mana dalam era sekarang ini mulai hadir layanan perbankan digital dan transaksi daring, bank-bank di Indonesia mulai harus menjalankan langkah-langkah proaktif dalam melindungi data pribadi nasabah.
Data Pribadi adalah data tentang orang perseorangan yang teridentifikasi atau dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi dengan informasi lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik atau non-elektronik.
Privasi dan keamanan data dalam operasi perbankan sangatlah penting. Perbankan merupakan salah satu organisasi yang mengumpulkan dan menyimpan data pribadi nasabahnya untuk kepentingan keamanan transaksi. Sebagaimana diatur dalam Undang-undang Perbankan ( UU No. 10 Tahun 1998) diwajibkan menjaga kerahasiaan dan keamanan data dan/atau informasi konsumen, diperkuat dengan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi ( UU No. 27/2022 ). Dengan kata lain bank harus mengelolanya dengan baik.
Pengelolaan yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga keseimbangan antara inovasi dan privasi data. Dalam hal ini ada empat hal yang perlu bersama-sama dikelola dengan baik, yaitu: Kebijakan privasi data, manajemen akses, kepatuhan hukum dan kerahasiaan serta integritas data.
Dengan demikian bagi organisasi di sektor keuangan terkait kebijakan kerahasiaaan data, diperlukan kebijakan dan prosedur untuk melindungi data pribadi nasabahnya. Komitmen bank untuk melindungi informasi pribadi nasabah diwujudkan dengan menjaga kerahasiaan, keamanan dan integritas data yang dilakukan dengan mengatur pengumpulan, penggunaan, penyimpanan dan pengungkapan data sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Sedangkan untuk pengelolaan akses, perlu disusun pengamanan dengan sistem informasi yang bisa membatasi akses pengguna terhadap data, disesuaikan dengan fungsi dan kewenangan. Sehingga dapat dipastikan akses ke basis data yang diberikan telah sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya, serta telah terotorisasi dengan baik.
Ketika harus mengembangkan layanan dan melibatkan pihak lain dalam dalam pengembangan sistem informasi organisasi diperlukan kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku. Atas hal tersebut perlu dibuat perjanjian kerjasama dengan vendor harus memenuhi ketentuan dari pemerintah /regulator khususnya berkaitan dengan aktivitas perlindungan data pribadi yang diatur pada UU PDP maupun peraturan terkait lainnya.
Organisasi mengambil dan menyimpan data pribadi karyawan dan nasabahnya. Kerahasiaan dan integritas data menjadi tanggung-jawab penuh perusahaan seperti bank. Sehingga terdapat tugas untuk mencegah potensi serangan dari pihak luar maupun akses tidak terotorisasi ke lingkungan produksi yang menyimpan data (basisdata), yang dapat menimbulkan kebocoran data rahasia /sangat rahasia bank dan /atau merusak integritas data bank serta menggangu kegiatan bisnis dan /atau operasional bank.
Salah satu contoh aplikasi di perbankan adalah proses persetujuan pengajuan pinjaman. Dalam prosesnya melibatkan beredarnya data pribadi calon nasabah. Padahal persetujuan dan profil diperlukan untuk pertukaran data konsumen dalam keuangan. Sehingga dalam kegiatan ini perlu menekankan keamanan jaringan dan penggunaan media sosial secara hati-hati.
Dapat ditarik kesimpulan pentingnya memastikan privasi dan keamanan data dalam operasi perbankan. Untuk menjalankannya perlu disusun pedoman untuk berbagi data dan pertukaran informasi konsumen dalam keuangan, dengan disertai kebijakan untuk perlindungan data, keamanan informasi, dan privasi dalam perbankan.
Commentaires